Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Monday, June 27, 2011

Pembelajaran Quantum Learning

Pembelajaran Quantum Learning.

Quantum Learning merupakan suatu kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman daya ingat, serta belajar sebagai proses yang menyenangkan dan bermakana. Quantum Learning berakar dari upaya Georgi Lozanov, pendidik berkebangsaan Bulgaria. Ia melakukan penelitian yang disebutnya suggestology. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar.

Quantum Learning mencakup aspek-aspek penting tentang cara otak mengatur informasi. Menurut DePorter dkk (2002:16), “Quantum Learning adalah interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya”. Dengan mengutip rumus Albert Einstein, yakni E=mc2, DePorter memisalkan kekuatan energi ke dalam analogi tubuh manusia yang secara fisik adalah materi. Sehingga tujuan belajar menurut Quantum Learning adalah meraih sebanyak mungkin cahaya.

Berdasarkan uraian tersebut, dibuat model pembelajaran yang mendorong kecerdasan linguistuik, visual, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, dan intuisi.

Menurut DePorter (2002:54) dalam pembelajaran Quantum Learning ada 5 ciri spesifik yang berguna untuk meningkatkan otak untuk memahami suatu informasi yang diberikan. Ciri-ciri tersebut adalah:
  • Learning To Know yang artinya belajar untuk mengetahui
  • Learning To Do yang artinya belajar untuk melakukan
  • Learning To Be yang artinya belajar untuk menjadi dirinya sendiri
  • Learning To Live Together yang artinya belajar untuk kebersamaan
Guru dituntut untuk memiliki metode belajar yang bervariasai dan kreatif, karena cara-cara berpikir anak itu lebih logis, kritis, rasa ingin tahu tinggi.

Dalam buku Quantum Learning yang ditulis oleh Bobbi DePorter dan Mike Hernacki ada 3 (tiga) metode utama dalam pembelajaran Quantum Learning
  • Mind Mapping yang artinya peta pikiran.
  • Speed Reading yang artinya membaca cepat
  • Super Memory System yang artinya menoptimalkan daya ingat

Artikel terkait:

0 comments:

Post a Comment